"Memohonlah kepada Allah untuk diberikan kesabaran", kata temenku ketika aku diberi ujian oleh Allah. Ada pula temenku yang bilang, "memohonlah kepada Allah agar menjadi orang pilihan".
Hehehehehehe
Sori ya, aku ndak akan memohon kepada Tuhan, hal-hal yang membuatku menerima apapun diluar kemampuanku.
Sering sekali manusia memohon kepada Allah, hal-hal yang diluar kemampuan manusia. Termasuk di dalamnya menjadi orang yang sabar. Tentunya menjadi orang yang sabar itu melalui suatu bentuk rangkaian ujian yang berat sehingga menjadi sabar. Begitupun, di semesta ini tidak ada yang menjadi pilihan tanpa proses penggosokan terlebih dahulu, lihatlah berlian yang harus digosok-gosok sehinga mengkilat.
Kita sering sekali merasa menjadi orang beriman sehingga merasa sudah berhak untuk "menantang" Tuhan untuk memberikan ujian yang berlebihan. Padahal bagi Tuhan, memberikan ujian yang bertubi-tubi sebenarnya sudah diukur kadarnya.
Bagaimana memohon untuk diberi keleluasaan ? Seperti misalnya, memohon untuk kaya, memohon dilimpahi ilmu dan sebagainya. Bukankah kaya dan ilmu adalah termasuk asma'ul husnaa ? Bukankah al-ghaniyyu dan al-alim adalah asma-Nya dimana kita diperintahkan berdoa melalui asma-Nya ?
Sering sekali kita itu sombong, sudah merasa hebat dan sesumbar sudah lupa sama dunia. Well, bagaimanakah bisa dikatakan lupa sama dunia apabila menyebut-menyebut terus ?
Be smart. Bukankah Allah sudah memberikan keleluasaan untuk manusia buat hidup dan menghidupi ? Janganlah kita meminta yang berat-berat kepada Allah. Mintalah yang ringan-ringan saja, karena meminta yang ringan adalah tanda seorang hamba yang merasa tidak memiliki kuasa atas apa-apa. Itulah hamba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar