Senin, 31 Maret 2014

Matematika Terapan dan Terapan Kehidupan



Pernahkan kita mendengar istilah matematika terapan ? Khususnya dalam kajian mengenai Operations Research ? Mungkin aku adalah salah satu dari ratusan juta manusia yang berkesempatan untuk mempelajari Operations Research dalam aplikasi industri. Namun apabila aku berfikir dalam ranah yang lebih tinggi (higher order thinking), Operations Research cukup membantuku untuk tetap berada pada higher order thinking dan lower order thinking (operational) sekaligus. Tidak mungkin sebuah cita-cita tanpa dibarengi dengan pendefinisian goals dan objective

Salah satu kajian dalam Operation Research adalah Goal Programming. Goal Programming merupakan metode untuk memodelkan secara matematis tujuan yang ingin dicapai dengan mempertimbangkan kendala-kendala sumber daya untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam istilah aslinya, tujuan disebut sebagai Objective sedangkan kendala disebut sebagai Subject to. Metode ini sering digunakan pada aplikasi ekonomi dan industri dimana pemaksimalan tujuan (baik meminimalkan maupun memaksimalkan) harus mempertimbangkan dan mendefinisikan sumber daya yang ada, sehingga diperoleh kombinasi optimal sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan yang dimaksud.

Ada sebuah pertanyaan yang bunyinya, “do you wanna have a meaningful life, or do you wanna have a successful life ?”. Seakan kita digiring pada pandangan bahwa untuk memperoleh makna dalam hidup ini, maka harus mengorbankan kesuksesan di dunia. Atau, untuk mengejar kesuksesan di dunia ini, kita harus mengorbankan hidup yang penuh makna dan warna. Inilah yang sering menjadikan seorang idealis hidupnya mengenaskan, sedangkan seorang realis susah untuk mencari makna dan hikmah. Namun sebenarnya titik optimal antara keduanya adalah mampu mencari makna hidup sekaligus mendefinisikan goal dan objective secara operasional. 

Barusan aku mengalami kejadian, dimana sebuah cita-cita kandas di sebelum jalan karena terdapat kendala-kendala yang tidak dapat dirubah. And then, aku berfikir, apakah aku ini terlalu tinggi dalam bercita-cita ? Soekarno pernah berkata, “gantungkanlah cita-cita-mu setinggi langit”. Kapankah sebuah cita-cita hanyalah sebuah cita-cita tanpa realitas dan kapankah sebuah cita-cita bisa menjadi sebuah realitas ? Hal inilah tentu memerlukan keterstrukturan operational untuk mewujudkannya ? Apakah kendala tersebut dapat dikembangkan ? Ataukah dengan sumber daya yang ada dapat memperoleh hasil yang maksimal ?

Dalam kehidupan sehari-hari, kitapun memiliki tujuan yang ingin dicapai, apakah itu ingin mendirikan usaha, ingin melanjutkan perkuliahan, dan lain sebagainya. Meski goal programming hanya berguna pada kasus dimana sumber daya dapat dikuantifikasi menjadi fungsi biaya dan fungsi produksi, namun filosofi dasarnya dapat digunakan dalam melihat bagaimana kita bisa mencapai tujuan dan bagaimana kita mendefinisikan kendala sumber daya yang dimiliki.

Maksimalkan : Z = ………
Kendala :
·         Keuangan : …….
·         Waktu : …………..
·         Sumber daya material : …….
·         Syarat non-negatif : (karena sumber daya tidak boleh 0)

Untuk dapat memaknai kehidupan, maka harus mengejar tujuan-tujuan yang bermakna. Untuk itu diperlukan higher order thinking mengenai the purpose of life. The purpose of life apabila diterjemahkan dalam goals kehidupan apa sajakah ? Sudah tentu masing-masing individu memaknai hidup berbeda-beda. Pun, masing-masing individu yang memaknai kehidupan dengan cara yang sama-pun akan berbeda dalam merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai.

Misalnya, purpose of life adalah menjadi insan yang berguna bagi masyarakat. Dus, dengan cara apakah mencapai purpose itu ? Misal, dengan mendirikan tempat ibadah, dengan menyantuni anak yatim, atau dengan menebarkan kebajikan-kebajikan. Apakah sumber daya yang kita miliki itu sesuai untuk tujuan itu ? Ketika purpose of life sudah ditentukan, maka dengan apakah kita akan mencapai itu ?



Bagi saya, tetap saja untuk memperoleh purposeful life, harus melihat sumber daya yang ada. Untuk mencapai purposeful life, maka harus ada Goals dalam kehidupan ini. Dan untuk mencapai Goals diperlukan objective dengan kuantifikasi kendala yang ada, sehingga bisa memperluas kendala (melebarkan rentang batasan kendala dengan ekstensifikasi) maupun dengan mengintensifkan usaha di dalam batasan kendala yang ada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar