Senin, 28 April 2014

Ratu Adil : The Emergence of Grassroot Movement (3)

Tulisan-tulisanku mengenai gerakan akar-rumput mungkin tidaklah sepanas rekan-rekan yang memandang dari sudut pandang gerakan sosial. Apabila artikulasi gerakan akar rumput menggunakan terminologi mereka barangkali grassroot movement serupa dengan "melawan kapitalisme global".

Perjuangan akar rumput ini diperlukan untuk menggerakkan semua elemen di pedesaan sebagai soko guru revolusi ekonomi pembangunan bangsa.Gerakan "one-village-one product" dan inisiatif Indikasi Geografis seharusnya diintegrasikan dengan sistem lokalitas yang telah ada. Perlu dilakukan integrasi yang memperhatikan ke-khas-an setiap daerah, bukan hanya dalam hal produk atau komoditas unggulan namun juga interaksi sosial yang ada di dalamnya. 

Keberhasilan sebuah bangsa sangat dipengaruhi bagaimana mengenal diri dan lingkungannya. Bangsa Jepang berhasil dalam membangun ekonomi paska Perang Dunia karena berhasil mengadopsi paradigma ekonomi yang ditawarkan oleh Amerika Serikat, dimodifikasi sedmeikian rupa sehingga justru Amerika Serikat belajar dari Jepang. 

Kesalahan kita adalah, selama ini kita mengadopsi paradigma dari negara negara maju, namun tidak berhasil melakukan transformasi. Hal ini menjadikan setiap upaya pembangunan bersifat a-historis sehingga keterkaitan antara paradigma pembangunan sering sekali tidak fit dengan karakter inherent bangsa Indonesia. Alhasil, setiap upaya dalam pembangunan selalu menunjuk hidung bangsa Indonesia sebagai bangsa yang bebal, bodoh dan goblok.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar